Pengalaman Menginap di Wooden Cabin, Anyer


Sejak menjalani LDM ( Long Distance Marriage) dengan suami, momen long weekend seperti libur hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin menjadi waktu yang dinantikan. Kami sudah merancang liburan dari jauh hari sebelumnya. Suami juga sudah memesan tiket pulang ke Jakarta dari sebulan lalu demi antisipasi harga tiket yang melonjak tinggi. Hotel pun sudah kami pesan, agar tidak ada drama hotel impian full booked di hari H. Tujuan liburan kami kali ini adalah Anyer. Anak-anak sudah rindu bermain pasir dan sudah bosan diajak ke Pantai Ancol setiap kali liburan. Kenapa kami memilih Anyer?



Lokasi Pantai Anyer tidak bisa dikatakan dekat dengan Kota Bekasi, tempat tinggal kami. Tetapi jarak 146 km yang kira-kira 146 kali putaran GBK (Gelora Bung Karno) cukup ditempuh kurang dari tiga jam jika kondisi jalanan lancar. Berbeda dengan ke Puncak, Bogor, meskipun jaraknya lebih dekat namun kemacetan menuju kesana sudah bisa diprediksi dengan pasti, bahkan tragedi kemacetan kemarin bisa memakan waktu sampai 9 jam. 

Kami berangkat dari rumah sekitar jam 9 pagi dengan estimasi tiba di hotel sekitar jam 12 siang. Benar saja, tepat ketika adzan dzuhur berkumandang, kami tiba di Hotel Grand Anyer Palazo. Setelah check in di resepsionis, kami tidak bisa langsung masuk ke kamar yang kami pesan karena belum selesai disiapkan. Kami memesan tipe Wooden Cabin Villas, seperti gambar di atas. Seluruh bangunannya terbuat dari kayu, tetapi tenang saja karena konstruksi bangunannya cukup kuat bahkan ketika anak-anak kami bermain lompat-lompatan, lantainya pun tidak berderak. Fasilitas yang disediakan hotel juga cukup lengkap, ada mini bar dan kursi goyang untuk bersantai di sudut ruangan. Dan yang paling membuat kami bahagia adalah kamar kami benar-benar berada di tepi pantai yang hanya dibatasi beton dan tumpukan batu-batu besar untuk menghalau ombak. Jadi, ketika malam hari, kami tertidur ditemani suara akustik dari debur ombak di luar kamar. Sungguh nikmat, rasanya seperti dininabobokan oleh alam.

Interior design dari wooden cabin ini sebenarnya cukup sederhana, tetapi unik dengan hiasan lampu-lampu gantung yang cantik. Kamar mandinya pun cukup luas, bangunannya terpisah dari bangunan utama dengan konstruksi dari tembok beton yang diatasnya terpasang tandon air untuk masing-masing cabin. Ada water heater-nya juga, jadi kalian bisa mandi dengan air hangat. Handuk yang disedikan pihak hotel juga bersih dan peralatan mandinya pun lengkap mulai dari sikat gigi, pasta gigi, sabun dan shampo, juga shower cap. Ada kaca bulat estetis juga yang cukup besar di kamar mandi, tetapi saya terlupa untuk foto.      

Pagi harinya, kami bisa menikmati sunrise dari samping kamar kami. Ada bale-bale yang disediakan disana, posisinya seperti sudah diatur agar kita bisa mendapatkan view terbaik ketika Sang Surya perlahan naik ke singgasananya. Langit yang awalnya gelap seketika dipenuhi bola emas dengan rona kuning yang hangat, kemudian jingga, lalu kemerahan. Warna warni magis itu disempurnakan dengan sepoi angin pantai yang sejuk dan tenang. Rasanya seperti tengah berada di negeri dongeng. Subhanallah

Anyer Wonderland

Hotel Grand Anyer Palazo ini persis bersebelahan dengan Anyer Wonderland, tempat wisata anak terbaru di Anyer. Kami kebetulan mendapat tiket masuk gratis karena menginap di Hotel Grand Anyer Palazo, sepertinya pemilik tempat wisata Anyer Wonderland sama dengan pemilik hotel. 

Ada apa saja sih di Anyer Wonderland? Sebenarnya sama seperti tempat-tempat wisata anak yang sedang hits. Ada mini zoo dengan rusa dan dombanya, kemudian ada playground di atas pasir lengkap dengan mobil-mobilan alat berat dan rumah-rumahan plastik seukuran anak usia 5 tahun, lalu ada juga becak kecil yang bisa digunakan secara gratis, tidak seperti di tempat wisata lain yang berbayar. 


Entah karena taman wisata ini masih baru atau memang pengelolanya yang sangat concern pada kebersihan, karena area taman bermain benar-benar terawat dan bersih dari sampah pengunjung, hanya ada sampah dari daun-daun kering yang berguguran. Jadi, sangat nyaman menemani anak-anak bermain disini. Worth it dengan tiket masuk seharga Rp. 15.000,- saja, yang kalau dibelikan mainan setara dengan 1 set mobil-mobilan plastik Dayo (abal-abalnya dari Tayo). 

Kegiatan memberi makan domba dan rusa juga menjadi salah satu daya tarik dari Anyer Wonderland ini. Tetapi ingat, di Anyer Wonderland ini kamu tidak bisa bertransaksi secara tunai karena semuanya harus melalui aplikasi Anyer Wonderland yang bisa di download di App Playstore. Kamu bisa melakukan top up minimum Rp.50.000,- dan jika selesai bermain ternyata masih ada sisa saldo maka kamu bisa refund langsung di loket secara tunai atau melalui transfer ke rekening bank-mu.  

Untuk harga wortel satu plastiknya Rp. 18.000,- cukup untuk memberi makan kurang lebih lima domba dan lima rusa yang tidak sabar saling berebutan ketika anak-anak mulai mendekat dengan wortel di tangan. Domba-domba ini terlihat cukup terawat, terlihat dari tubuhnya yang tidak kurus dan bau badannya tidak menyengat sehingga tidak menggangu pengunjung yang mengajak mereka bermain.

Jadi rekomenkah liburan ke Anyer? Tentu saja, anak-anak kami sangat menikmati menginap di Wooden Cabin. Mereka ketagihan ingin kembali menginap disana, bahkan ketika kami baru saja check out dari hotel.  


Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI 



No comments