Melanjutkan postingan sebelumnya tentang review vendor, kali ini saya akan review mulai dari vendor cetak undangan, souvenir, cincin kawin, guest book, sampai sanggar untuk upacara palang pintu.
1. Abadi Card, Tebet
Saya dan suami sempat mengumpulkan beberapa contoh undangan teman dan membuat list harga serta nama vendornya dan akhirnya undangan dari Mba Elly - teman kantor saya - yang berhasil mencuri hati kami berdua. Bentuk undangannya simpel, tetapi unik dan berkarakter. Pas ketemu wiken yang sama-sama kosong kegiatan, berangkatlah kami berdua ke pasar Tebet yang memang menjadi salah satu pusat cetak undangan di Jakarta dan langsung mencari percetakan Abadi Card. Disana kami dilayani oleh Uni, dengan cukup ramah dia mempersilakan kami memilih-milih dulu bentuk undangan yang kami inginkan. Finally, beginilah jadinya bentuk undangan pernikahan kami :
Desain Undangan oleh Abadi Card |
Proses pengerjaan-nya lumayan cepat, kurang lebih 3 minggu dari tanggal pesan sudah selesai cetak dan bisa diambil. Itu pun sudah termasuk revisi sana-sini yang jumlahnya mungkin lebih dari 3 kali. FYI, revisinya hanya melalui email-emailan antara saya dan Uni kok tidak harus datang langsung ke percetakannya. Jadi kalau mau cetak undangan yang sifatnya "buru-buru", Abadi Card ini cukup bisa diandalkan lah, hehe.
2. Alfiandra, Cipinang
Nama tempat beli suvenir murah ini direkomendasikan oleh teman saya, Pak Seto - bukan Kak Seto yang sering wara-wiri di tivi itu loh ya. Lokasinya di belakang penjara Cipinang, tempatnya cukup besar dan di depan showroom ada tempat jajan-nya jadi nggak perlu takut kelaperan kalau nunggu lama. Si Alfiandra ini sepertinya sudah cukup terkenal jadi wajar saja kalau tempatnya selalu ramai. Dan banyaknya suvenir kece-kece yang dipajang disana nyaris membuat saya tergoda dan galau-menggilau. Tetapi karena suami saya orang yang cukup konsisten, jadi kami tetap memilih suvenir sesuai kesepakatan awal.
Dompet songket by Alfiandra |
Dompet songket yang kami pilih sebagai suvenir pernikahan kami seharga 4,5K cukup sebanding dengan kualitas barangnya. Tidak mengecewakan dan pantas untuk direkomendasikan ke teman-teman yang sedang mencari-cari suvenir pernikahan.
3. Toko Emas Kaliem, Blok M Square
Urusan cincin kawin menjadi salah satu yang paling memusingkan di antara persiapan pernikahan lainnya karena suami saya bersikeras ingin cincin kawin dengan ukiran gunung-gunung yang pernah kami kunjungi bersama. Dia bahkan sudah membuat sketsa sendiri untuk ditunjukkan ke tukang cincin-nya ahahaha kreatif sekali bukan?
Masalahnya beberapa toko emas yang kami datangi di Cikini Gold Center tidak ada yang sanggup membuatnya. Setelah googlling kesana-kemari, ada beberapa blog capeng merekomendasikan Toko Emas Kaliem yang konon bisa membuat berbagai ukiran cincin kawin bahkan ukiran kaligrafi sekalipun. Ini benar-benar informasi yang menarik dan membuat kami penasaran.
Menjelang H-2 bulan pernikahan, kami mencoba mendatangi Toko Emas Kaliem di Blok M Square. Kami dilayani oleh Mas Agus, orangnya cukup ramah dan tidak pelit informasi jadi kami bisa sharing dengan nyaman. Alhamdulilah ala kulli hal, akhirnya terkabul juga keinginan suami saya untuk bisa memiliki cincin kawin bergambar gunung seperti "obsesi"-nya. hehehe
Cincin Kawin Trie & Agung |
Cantik kan cincin kawin kami? 😍
Cincin kawin yang saya pakai bahannya emas putih seberat 7,1 gram, sedangkan suami memakai palladium seberat 6,9 gram. Just info, kenapa memilih palladium karena lelaki muslim katanya tidak boleh memakai cincin emas jadi alternatifnya memakai cincin palladium saja biar aman.
4. Guest Book By Ruth dan Pelukis di Blok M Square
Guest book by pelukis blok m square |
Guest book ini sebenarnya ide dadakan yang terbersit dari hasil blog walking yang meracuni otak saya hingga menjadi gandrung dan terobsesi untuk mewujudkannya. Tetapi eh tetapi mempercayakan ide itu ke pelukis yang mangkal di pinggiran Blok M Square ternyata sebuah keputusan yang salah. Sang Pelukis membuat lukisan yang tidak sesuai dengan konsep yang saya jelaskan di awal - dia memakai cat minyak di atas kanvas yang seharusnya untuk cap jempol para tamu undangan - jadilah saya pundung dan uring-uringan nggak jelas. Sampai menangis di depan suami karena kesalnya sudah ke ubun-ubun.😅
Beruntung ada Ruth, sepupu suami yang kuliah design dan langsung paham begitu dijelaskan mengenai ide guest book yang saya inginkan. Jadilah guest book kece ini terpajang di acara pernikahan kami. Tengkyuuu dede Ruth 😘😘
guest book by Ruth |
5. Sanggar Mutiara Betawi
Aksi palang pintu oleh Sanggar Mutiara Betawi |
Acara palang pintu menjadi acara pembuka resepsi pernikahan kami. Kenapa memilih palang pintu yang notabene adat betawi sementara keluarga kami terdiri dari macam-macam suku yang heterogen (Bugis, Jawa, Batak, Sunda, Betawi)????
Alasannya sih simpel aja, karena palang pintu itu seru, jurus-jurus silatnya menegangkan, pantun-pantunnya lucu dan sangat menghibur.
Aksi petarung dari Sanggar Mutiara Betawi ini patut diacungi dua jempol, kami semua berhasil dibuat tertawa terpingkal-pingkal dan perut seperti dikocok-kocok. Pokoknya Kalian Luar Biasaaaaa... 😆😆
Suami dan keluarga |
No comments